dingin malam telah tiba
merasuk tulang dada sosok pemuda
yang berlapis rindu bermahar setia
dalam kefanaan dunia
Dia tak salah untuk mencinta
waktu saja terlalu cepat bicara
keluh kesah menyapa dengan suka cita
tuk dapatkan arti cinta sesungguhnya
Wahai pemberi cinta.....
usaha, ikhtiar dilengkapi doa
kebahagiaan tiba di depan mata
kesedihan tak luput bersamanya
otakpun inginkan dirinya berfungsi sesuai kadar
setelah dapatkan diri diam bergetar
lantas, "tuk siapa cinta ini hadir?"
tanpa henti mengalir
menyebar beraneka ragam kabar
Apakah ini CINTA?
tak harus dimiliki semua manusia
mengajarkan keikhlasan akan kuasa-Nya
walau hati tak lagi cantik seperti sedia kala
Dalam hati ku berkata...
izinkan aku menatap untuk terakhir kalinya
akan ku lepas ia selamanya
walau mata tak kuasa membendung bongkahan air mata
membasahi pipi melukiskan duka cita
Tuhan aku memohon....
berikan ia kebahagiaan
hapus semua luka kehidupan
biar ku simpan goresan hati sendirian
No comments:
Post a Comment